malaikat kegelapan

malaikat kegelapan

Selasa, 03 Agustus 2010

kesedihan pasti berganti kebahagiaan

panoram kehidupan.

dalam laut penghianatan
kami berada
yang di aliri air kebihongan
dan didiami ikan-ikan kekecewaan
serta plankton-plankton kesedihan
namun arus kebahagian pasti akan datang
membawa perahu-perahu kesenagan
dan senyum-senyum nelayan
dimeriahkan oleh ombak harapan.

kemarahan alam

Kemarahan sang alam

Langit tua dikala itu 
bersinar cerah
dihiasi segurat senyum raja surya
yang menghangatkan suasana 
dan mencairkan kebekuaan dunia
namun tanpa di undang 
langit terang berubah kelam
di iringi gumpalan  awan yang menbuat suram
kini senyum sang surya berganti tangisan putri awan
yang di hiasi kemarahan pangeran petir
sang dewi angin pun meramaikan suasana
menghembus kencang nafasnya
membuat gulungan angin
hingga menghasilkan dewa tornado
mataku masih terbuka dikala itu
sepuluh jari memeluk erat batang yang adda didekatku
mulut mengul ini tak henti mengeluarkan sederet doa
dewa tornado semakin dekat, dekat dan semakin dekat
hingga semua gelap
dari jauh samar-samar terdengar seorang bapak memanggil nama ku
tapi dikala itu tubuhku seolah kaku
dan aku tau itu suara ayah ku
semakin lama suara itu semakin jelas
sampai akhirnya suara itu membuat ku terbangun dari mimpi burukku.

oleh dina noor apriyani M.

Minggu, 01 Agustus 2010

Juru Bicara Rakyat.

 Soe Hok Gie Sang Juru Bicara Rakyat.

saat itu indonesia seakan berwarna namun nyatanya kelam
seakan berjaya namun nyatanya tenggelam
seolah bangkit dan berdiri namun merangkakpun tak bisa.

dikala itu...
kami  rakyat hanya bisa diam
mulut kami seolah terkunci oleh gembok kekuasaan
diam menyaksikan ekstravaganza dari kehidupan mewah sang pemimpin.

kami tersenyum pahit
seolah-olah menikmati kemiskinan dan kelaparan
yang menjadi teman sehari-hari

Kami rakyat yang hanya bisa diam
karena kami takut
karena kami tak berdaya.

Dalam ketakutan dan ketakberdayaan
suara lantang Soe Hok Gie berkumandang lantang
menyuarakan tuntutan kami
seolah dia juru bicara kami
dialah sangdemonstran pemberani
mahasiswa yang sesungguhnya.

oleh : dina noor apriyani mu'az

puisi ini saya buat karena terinspirasi dari buku "memoar biru gie" karya Agus Santosa. dari buku itu saya jadi kagum dengan Soe Hok Gie






Sabtu, 31 Juli 2010

sebuah puisi ku persembahkan untuk manusia-manusia yg ada di dunia ini

Pesan ku untuk kalian

Buat apa membuka mata
Kalau tak memasang telinga
Buat apa mengulurkan tangan
Kalu tak keluar dari hati
Buat apa berucap
Jika semua hanya fantasi
Buat apa mendengar kalau
Semua hanya ilusi
Buat apa berjalan
Jika sudah tak ada jalan
Buat apa menangis
kalau semua sudah terjadi

setidak nya bukalah mata
walau tak punya telinga
ulurkan lah tangan
walau hanya segelintir
ucapkan lah kata yang bermanfaat
dengarkan lah keluh kesah rakyat
carilah jalan yang benar
janaganlah menangis
apabila semua nya sudah terjadi

3 puisi tentang kehilangan

Tegarlah Temanku


Matahari di sore senja yang memukau
Berjalan bersembunyi di balik badan sang bumi
Esok dia kan kembali
Menyinari alam semesta walau lelah dia rasa
Aku ingin kau seperti surya itu
Tetap tersenyum
Hadapi ganas penyakit yang menggerogoti tubuh mu
Tegarlah kau disini
Yakinkan kan kau akan menang melawan nya
Aku kan selalu ada di hati mu
Menyertakan mu
Dalam setiap doa ku.


Kepergian mu

Langit gelap menyapa hari ini
Gemuruh petir menyambar –nyambar
Malaikat maut menyapa
Menghampiri ajal yang tlah tersurat hari ini
Tetes air mata tak tertahan lagi
Seolah berat mengikhlaskan kepergian sahabat
Masih teringat kenagan –kenangan yang tergores bersam mu
Namun apa daya yang tersisa hanya tubuh kaku mu
Yang di hiasi senyuman beku



Harapan ku dalam kegelapan

Diruang gelap di malaam sepi
Tanpa cahaya lampu yang benderang
Di kegelapan itu
aku temukan satu titik cahaya terang
satu harapan kesembuhan dalam ketidak pastian
namun secercah cahaya itu bsia membakitkan semangat ku untuk hidup

Jumat, 30 Juli 2010

hampa


Hampa


Dalam pekat nya malam
Kuterbelenggu sendirian
Tanpa bintang-bintang dan cahaya terang
Memeluk pecahan-pecahan jiwa
Yang kini hilang
Bergetar ragaku ketika bayu malam datang
Ku peluk kaki ku hanagtkan badan
Dalam kehampaan dan ketikberdayaan
Ku berda bsendirian
Secercah cahaya lilin pun enggan datang
Yang adahanya kesepian dan kesunyian
Dalam kegelapan .

Pikiran ku pun melayang jauh ke awang-awang
Menerawang kedunia kelam
Memandang senyuman penuh kedustaan
Yang menyimpan sejuta luka yang terdalam
Ingin ku lupakan kejadian lampau
Namun ku tak bisa
Karena
semua telah merekat di palung hati
Yang terdalam
Dan kini ku tersadar kini ku sendirian
Yang tesisa hanya tinggal kenangan.

 oleh : dina noor apriyani m

hampa


Hampa


Dalam pekat nya malam
Kuterbelenggu sendirian
Tanpa bintang-bintang dan cahaya terang
Memeluk pecahan-pecahan jiwa
Yang kini hilang
Bergetar ragaku ketika bayu malam datang
Ku peluk kaki ku hanagtkan badan
Dalam kehampaan dan ketikberdayaan
Ku berda bsendirian
Secercah cahaya lilin pun enggan datang
Yang adahanya kesepian dan kesunyian
Dalam kegelapan .

Pikiran ku pun melayang jauh ke awang-awang
Menerawang kedunia kelam
Memandang senyuman penuh kedustaan
Yang menyimpan sejuta luka yang terdalam
Ingin ku lupakan kejadian lampau
Namun ku tak bisa
Karena
semua telah merekat di palung hati
Yang terdalam
Dan kini ku tersadar kini ku sendirian
Yang tesisa hanya tinggal kenangan.

 oleh : dina noor apriyani m